Kategori: Tips memilih Hunian

Furniture Multi-Fungsi

Panduan Membeli Furniture Multi-Fungsi untuk Pemilik Hewan Peliharaan

Memiliki hewan peliharaan di rumah menghadirkan tantangan tersendiri, terutama soal ruang dan kebersihan. Selain itu, furniture multi-fungsi menjadi solusi ideal karena bisa menghemat ruang sekaligus menjaga kenyamanan hewan peliharaan.

Furniture yang multifungsi tidak hanya memberikan manfaat untuk pemilik, tetapi juga menciptakan area aman dan nyaman bagi hewan. Dengan begitu, rumah tetap rapi tanpa mengorbankan kebebasan bergerak hewan peliharaan, sesuai dengan konsep furniture multi-fungsi.

1. Pilih Material yang Tahan Lama dan Mudah Dibersihkan

Salah satu hal utama yang harus di perhatikan adalah material furniture. Selain itu, hewan peliharaan bisa membuat noda atau goresan, jadi pilih material yang tahan lama dan mudah di bersihkan.

Misalnya, bahan kulit sintetis atau kayu solid lebih mudah di bersihkan daripada kain berbulu. Memilih furniture dengan material berkualitas menjadi bagian penting dalam furniture multi-fungsi agar tetap awet meski di gunakan bersama hewan.

2. Perhatikan Desain yang Aman untuk Hewan

Desain furniture harus aman untuk hewan peliharaan. Selain itu, hindari sudut tajam atau bagian yang mudah terlepas.

Misalnya, sofa dengan sudut bulat atau rak rendah membuat hewan lebih mudah bergerak tanpa risiko cedera. Memilih desain aman merupakan salah satu prinsip utama dalam memilih furniture multi-fungsi bagi pemilik hewan.

3. Maksimalkan Fungsi Furniture untuk Penyimpanan

Furniture multi-fungsi biasanya memiliki ruang penyimpanan tambahan. Selain itu, pemilik hewan bisa memanfaatkan laci atau kompartemen untuk menyimpan makanan, mainan, atau perlengkapan kebersihan hewan.

Misalnya, ottoman dengan ruang penyimpanan di dalamnya bisa menjadi tempat menyimpan mainan kucing atau anjing. Dengan begitu, rumah tetap rapi sekaligus praktis, sesuai konsep furniture multi-fungsi.

4. Pilih Furniture yang Mudah Dipindahkan

Furniture yang fleksibel memudahkan pemilik hewan untuk menata ulang ruang. Selain itu, mudah di pindahkan juga berguna saat membersihkan lantai atau memberi ruang bermain hewan.

Misalnya, meja lipat atau kursi yang ringan bisa di pindahkan sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini menjadi nilai tambah dalam furniture multi-fungsi untuk rumah dengan hewan peliharaan.

Baca Juga: Cara Menjaga Kebersihan Apartemen Saat Punya Hewan Peliharaan

5. Pertimbangkan Furniture yang Multifungsi untuk Hewan

Beberapa furniture modern di rancang khusus untuk hewan peliharaan. Selain itu, sofa atau rak bisa memiliki area khusus untuk tidur atau bermain hewan.

Misalnya, sofa dengan bagian bawah terbuka bisa di jadikan tempat tidur anjing kecil, atau rak bertingkat bisa menjadi area bermain kucing. Hal ini menambah fungsi tambahan dalam furniture multi-fungsi yang praktis untuk rumah.

6. Pilih Warna dan Pola yang Tidak Mudah Kotor

Hewan peliharaan sering meninggalkan bulu, noda, atau debu. Selain itu, memilih warna gelap atau pola yang ramai bisa menyamarkan kotoran sehingga furniture tetap terlihat rapi.

Misalnya, sofa abu-abu tua atau motif geometris bisa menyamarkan bulu kucing. Pemilihan warna dan pola ini adalah strategi penting dalam memilih furniture multi-fungsi agar rumah tetap estetis.

7. Pertimbangkan Ketinggian Furniture

Ketinggian furniture mempengaruhi interaksi hewan peliharaan. Selain itu, furniture yang terlalu tinggi bisa menyulitkan hewan untuk naik atau turun, berisiko cedera.

Misalnya, kursi atau sofa dengan tinggi standar memungkinkan hewan kecil naik dengan mudah, sementara rak rendah mudah di jangkau untuk mainan. Faktor ini penting dalam memilih furniture multi-fungsi agar aman dan nyaman.

8. Pilih Furniture dengan Permukaan Anti-Selip

Hewan peliharaan suka bergerak cepat, terutama anjing atau kucing yang aktif. Selain itu, permukaan furniture yang licin bisa membahayakan hewan.

Misalnya, pilih meja atau kursi dengan kaki karet atau alas anti-selip untuk mencegah tergelincir. Keamanan ini menjadi bagian dari pertimbangan utama dalam furniture multi-fungsi.

9. Furniture yang Mudah Dirakit dan Dirawat

Furniture yang mudah di rakit memudahkan pemilik hewan untuk menata ulang atau membersihkan area. Selain itu, perawatan rutin jadi lebih mudah karena komponen mudah di lepas atau di bersihkan.

Misalnya, rak modular yang bisa di bongkar pasang memudahkan pemilik untuk menyikat debu dan bulu hewan. Ini termasuk prinsip furniture multi-fungsi agar tetap praktis dan tahan lama.

10. Sesuaikan dengan Ruang dan Kebutuhan

Sebelum membeli, ukur ruang dan pertimbangkan kebutuhan hewan peliharaan. Selain itu, jangan pilih furniture besar jika ruang terbatas karena bisa mengurangi area bermain hewan.

Misalnya, pilih meja kopi dengan kompartemen bawah daripada sofa besar yang memakan banyak tempat. Penyesuaian ini memastikan furniture multifungsi efektif dan nyaman bagi pemilik maupun hewan.

7 Tips Memilih Apartemen Sewa yang Nyaman

Mencari apartemen sewa yang nyaman untuk jangka panjang memang nggak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak orang sering tergoda dengan harga murah atau lokasi strategis, tapi akhirnya menyesal karena fasilitas minim, lingkungan kurang nyaman, atau masalah lain muncul setelah beberapa bulan tinggal. Memilih apartemen bukan cuma soal estetika atau biaya, tapi juga kenyamanan, keamanan, dan kelengkapan fasilitas. Dengan tips yang tepat, kamu bisa menemukan apartemen yang sesuai dengan kebutuhan, nyaman dihuni, dan tetap praktis untuk jangka panjang.

1. Tentukan Lokasi yang Strategis

Lokasi merupakan faktor utama dalam memilih apartemen sewa yang nyaman. Apartemen dekat dengan kantor, kampus, atau pusat aktivitas sehari-hari pastinya lebih memudahkan hidup. Selain itu, akses transportasi umum seperti bus, MRT, atau stasiun kereta juga penting. Pertimbangkan juga fasilitas sekitar seperti minimarket, rumah sakit, atau tempat makan agar kegiatan sehari-hari lebih praktis.

2. Sesuaikan dengan Budget

Sebelum mulai mencari, tentukan dulu budget bulanan. Apartemen yang murah tapi fasilitas minim atau lokasi jauh bisa jadi mengurangi kenyamanan jangka panjang. Pilih apartemen sewa yang nyaman dengan harga sepadan dengan fasilitas dan lokasi. Jangan lupa sisihkan budget tambahan untuk biaya listrik, air, dan maintenance agar pengeluaran bulanan tetap terkontrol.

3. Periksa Fasilitas dan Kelengkapan Apartemen

Kenyamanan apartemen banyak ditentukan oleh fasilitas yang tersedia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Keamanan: CCTV, satpam 24 jam, akses kartu pintu.

  • Parkir: Pastikan tersedia parkir yang aman dan cukup untuk kendaraan.

  • Fasilitas umum: Gym, kolam renang, area bermain, ruang komunitas.

  • Unit apartemen: Pastikan ventilasi, pencahayaan, dan kondisi bangunan layak.

Memastikan semua fasilitas ini akan membuat tinggal lebih nyaman dan aman untuk jangka panjang.

4. Periksa Kondisi Unit Sebelum Menyewa

Jangan langsung setuju menyewa sebelum memeriksa unit apartemen. Hal-hal yang perlu dicek:

  • Kebersihan lantai, dinding, dan jendela.

  • Saluran air, keran, dan kamar mandi berfungsi baik.

  • Listrik dan AC berjalan normal.

Langkah ini penting agar kamu tidak menghadapi masalah setelah menempati apartemen. Unit yang sudah dicek biasanya lebih aman dan sesuai ekspektasi.

5. Perhatikan Lingkungan Sekitar

Lingkungan apartemen sangat memengaruhi kenyamanan jangka panjang. Pastikan sekitar aman, bersih, dan tidak bising. Cari tahu juga tetangga atau komunitas sekitar, karena lingkungan ramah membuat tinggal lebih nyaman. Faktor ini termasuk kunci untuk apartemen sewa yang nyaman, terutama kalau kamu tinggal lama dan ingin suasana yang kondusif.

6. Periksa Perjanjian Sewa dengan Teliti

Sebelum menandatangani kontrak, baca semua poin perjanjian sewa dengan teliti. Pastikan:

  • Durasi sewa sesuai kebutuhan.

  • Ada klausul perawatan dan biaya tambahan.

  • Syarat pembatalan atau perpanjangan jelas.

Perjanjian yang transparan membantu mencegah masalah hukum atau perselisihan di kemudian hari. Ini bagian penting agar pengalaman tinggal tetap nyaman dan aman.

Baca Juga: Buyer’s Blueprint 5 Strategi Teknis Membeli Apartemen untuk Pemula

7. Pilih Apartemen dengan Fasilitas Pendukung Kehidupan Sehari-Hari

Selain fasilitas internal, perhatikan fasilitas pendukung yang bisa menunjang kehidupan sehari-hari. Misalnya:

  • Akses minimarket, supermarket, atau toko bahan makanan.

  • Dekat tempat ibadah, rumah sakit, dan sekolah (jika ada anak).

  • Transportasi online mudah diakses dari lokasi apartemen.

Fasilitas pendukung ini bisa meningkatkan kualitas hidup dan menjadikan apartemen sewa yang nyaman benar-benar sesuai untuk jangka panjang.

Memilih apartemen sewa yang nyaman untuk jangka panjang memang butuh pertimbangan matang mulai dari lokasi, fasilitas, hingga kondisi unit. Dengan 7 tips di atas, kamu bisa lebih mudah menentukan apartemen yang aman, nyaman, dan praktis untuk ditempati dalam waktu lama. Tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan dan budget pribadi agar pengalaman tinggal lebih menyenangkan dan tanpa masalah.

Buyer’s Blueprint 5 Strategi Teknis Membeli Apartemen untuk Pemula

Buyer’s Blueprint 5 Strategi Teknis Membeli Apartemen untuk Pemula

Membeli Apartemen untuk Pemula Membeli apartemen bukan cuma soal suka bentuk unitnya atau lihat view dari balkon. Di balik itu, ada banyak aspek teknis dan hukum yang perlu dipahami agar keputusan pembelianmu tepat dan aman secara jangka panjang. Apalagi bagi pembeli pemula, penting untuk mengenali terminologi properti, sistem pembiayaan, serta risiko tersembunyi dalam transaksi vertikal ini. Berikut 5 tips teknis membeli apartemen bagi kamu yang baru pertama kali terjun ke dunia properti:

1. Cek Legalitas dan Status Sertifikat (Strata Title)

Langkah pertama sebelum tertarik dengan desain interior atau promo cicilan adalah memastikan status hukum apartemen. Di Indonesia, apartemen tidak memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) seperti rumah tapak, tapi menggunakan Strata Title, yaitu Sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS).

Pastikan apartemen yang kamu incar:

  • Sudah memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

  • Memiliki sertifikat induk HGB (Hak Guna Bangunan) di atas tanah yang sah

  • Telah melakukan pemecahan SHMSRS atas nama developer

Developer juga wajib terdaftar di Kementerian PUPR dan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) serta izin penjualan yang sah.

2. Analisa Skema Pembayaran dan Kredit

Banyak pembeli pemula terjebak pada cicilan ringan di awal tanpa memahami struktur KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) secara menyeluruh. Perhatikan beberapa hal ini:

  • Uang muka (DP) umumnya minimal 10–20% dari harga unit

  • Periksa bunga floating vs fixed rate pada KPA

  • Pastikan kamu memahami tenor (jangka waktu), biaya notaris, asuransi jiwa, dan provisi bank

Kalau kamu membeli secara indent, pastikan akadnya menggunakan PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli) dan bukan hanya booking fee. Perjanjian ini wajib dicatatkan secara notarial dan memiliki jadwal serah terima unit yang jelas.

3. Tinjau Lokasi Berdasarkan Transit-Oriented Development (TOD)

Nilai properti apartemen banyak dipengaruhi oleh konsep TOD—yaitu kawasan yang terintegrasi dengan transportasi publik seperti KRL, MRT, LRT, atau akses tol.

Beberapa indikator teknis TOD-friendly:

  • Radius 400–800 meter dari stasiun atau halte utama

  • Akses pedestrian yang ramah (walkability index tinggi)

  • Ketersediaan fasilitas umum seperti rumah sakit, kampus, dan mal

Apartemen dengan lokasi berbasis TOD umumnya memiliki potensi yield sewa yang lebih tinggi dan likuiditas penjualan yang lebih cepat.

BACA JUGA:
Sewa Apartemen di Jakarta 9 Strategi Budget-Smart untuk Kantong Pintar

4. Evaluasi Biaya Maintenance dan Iuran IPL

Apartemen mengenakan biaya bulanan yang disebut IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan). Ini mencakup:

  • Biaya kebersihan, keamanan, dan listrik area komunal

  • Perawatan lift, kolam renang, taman, dan fasilitas umum lainnya

Kisaran IPL berbeda tergantung lokasi dan kelas apartemen, biasanya Rp 10.000 – Rp 30.000/m² per bulan. Jangan lupa hitung juga biaya sinking fund, dana cadangan untuk perbaikan besar seperti pengecatan gedung atau penggantian genset.

5. Perhatikan Rasio Hunian dan Manajemen Gedung

Rasio okupansi (hunian) yang sehat menandakan apartemen tersebut aktif dan di kelola baik. Hindari apartemen yang 70% kosong karena:

  • Kurangnya cash flow IPL bisa menyebabkan fasilitas tak terawat

  • Risiko keamanan dan kenyamanan lebih tinggi

  • Sulit menjual kembali atau menyewakan unit

Pastikan apartemen di kelola oleh building management profesional, yang memiliki track record baik dan sistem pemeliharaan berbasis preventive maintenance.

Membeli Apartemen untuk Pemula Memahami aspek teknis dalam membeli apartemen adalah langkah awal menuju keputusan investasi yang matang dan aman. Jangan tergiur hanya oleh promosi harga atau bonus interior—pastikan kamu punya pendekatan yang berbasis legalitas, keuangan, dan logistik jangka panjang. Karena membeli apartemen bukan cuma soal punya tempat tinggal, tapi juga membangun aset masa depan.

Powered by WordPress & Theme by Anders Norén